Mengatasi Ketimpangan Teknologi dalam Era Kecerdasan Buatan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti kondisi terkini perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang masih didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan dan negara tertentu. Situasi ini menciptakan ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam lanskap teknologi global.
Pentingnya Menjaga Keseimbangan Teknologi
Dalam paparannya, Airlangga menekankan bahwa menjaga keseimbangan teknologi di era AI merupakan hal yang sangat krusial. Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan Peta Jalan Kecerdasan Buatan yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memastikan Indonesia memiliki arah yang jelas dalam memanfaatkan teknologi ini guna mendukung transformasi ekonomi nasional.
Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana memastikan perkembangan AI dapat menjaga keseimbangan dan keadilan, tanpa menimbulkan kesenjangan yang lebih lebar akibat perbedaan tingkat literasi teknologi.
Potensi dan Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Berdasarkan laporan terkini, ekonomi digital Indonesia mencatatkan pertumbuhan dua digit di seluruh sektor. Nilai Gross Merchandise Value diproyeksikan mendekati US$ 100 miliar pada tahun 2025, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor e-commerce.
Yang menarik, pertumbuhan pendapatan mencapai 127% pada aplikasi yang menggunakan AI. Survei menunjukkan 56% pekerja yakin AI akan meningkatkan produktivitas mereka, yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar potensial AI keempat di Asia.
Empat Pilar Pengembangan AI
Pengembangan AI yang sukses bertumpu pada empat pilar utama: konektivitas, komputasi, konteks, dan kompetensi. Indonesia saat ini sedang mengembangkan keempat pilar tersebut melalui berbagai inisiatif strategis.
Di sisi konektivitas, pemerintah melakukan perluasan jaringan infrastruktur dengan pembangunan fiber optik, tower BTS, serta penguatan jaringan 4G, 5G, dan 6G. Untuk komputasi, Indonesia mendorong pertumbuhan data center melalui pemberian insentif fiskal dan pengembangan model AI seperti inovasi Sahabat-AI yang merupakan Large Language Model open-source Indonesia.
Peluang Indonesia sebagai Regional Data Center
AI membutuhkan banyak data center, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi regional data center. Keunggulan Indonesia terletak pada ketersediaan lahan yang luas, sumber air, dan energi yang memadai, yang membuatnya menjadi lokasi ideal untuk pengembangan data center berkelanjutan berbasis green energy.
Inovasi di Sektor Keuangan
Industri keuangan dituntut untuk berinovasi melalui penerapan Small AI yang dapat membuka peluang pemanfaatan lebih inklusif dan terjangkau. Teknologi ini dapat diaplikasikan untuk layanan perbankan digital, aplikasi keuangan mikro, maupun sistem pendukung keputusan bagi UMKM.
QRIS menjadi contoh nyata bagaimana teknologi digital memperluas inklusi keuangan. Data menunjukkan volume transaksi QRIS berkembang 148% dan telah digunakan oleh 39 juta merchant serta 58 juta pengguna.
Pengembangan AI diharapkan dapat memberikan manfaat yang adil bagi seluruh masyarakat, tanpa meninggalkan siapapun. Kunci utamanya adalah memastikan teknologi AI digunakan untuk menciptakan keadilan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
