TVTOGEL — Wilayah Maluku Tenggara kembali diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 pada Jumat (24/10/2025). Menurut laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), gempa terjadi pada kedalaman 117 kilometer dan berjarak sekitar 192 kilometer dari barat daya Maluku Tenggara.

Gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar oblique naik dengan pergerakan mengiri, yang merupakan tipe gempa intraslab atau gempa di dalam lempeng bumi. Pergerakan ini terjadi akibat tekanan kompleks di bawah permukaan laut yang berada di sekitar zona subduksi Lempeng Banda.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa terletak di koordinat 6,17 LS – 131,08 BT, dengan magnitudo M6,1 pada kedalaman 117 km.
Sementara itu, lembaga seismologi GFZ Jerman mencatat parameter gempa yang hampir serupa, yakni di titik 6,29 LS – 130,97 BT dengan kedalaman 87 km.
Adapun versi USGS Amerika Serikat melaporkan gempa di lokasi 6,271 LS – 130,965 BT dengan magnitudo M5,6 dan kedalaman 93,5 km.


Kondisi Geologi di Sekitar Pusat Gempa

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa lokasi pusat gempa berada di laut dengan kondisi morfologi pulau-pulau terdekat yang bervariasi — mulai dari dataran rendah, perbukitan, hingga kawasan gunung api.
Ia menyebut, litologi wilayah tersebut tersusun atas batuan bancuh berumur pra-Tersier, batuan karbonat berumur Tersier, serta batuan vulkanik dan endapan aluvial berumur Kuarter.

“Batuan yang telah mengalami pelapukan maupun sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi,” kata Wafid dalam keterangan tertulis di Bandung.

Ia menambahkan, kekerasan batuan permukaan sangat dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan muda atau yang telah mengalami pelapukan cenderung memiliki kekerasan rendah, sehingga mampu memperbesar getaran saat gempa terjadi.


Dampak Gempa dan Kondisi Tanah

Pulau-pulau di sekitar pusat gempa termasuk dalam kelas tanah C dan D, yang berarti tersusun dari tanah sangat padat hingga batuan lunak.
Hingga laporan ini disusun, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan yang signifikan.
Guncangan gempa dilaporkan terasa dengan intensitas III MMI di Kaimana, serta II MMI di Sorong dan Saumlaki.

Wilayah di sekitar episentrum memang tergolong rawan gempa dengan tingkat kerentanan bencana tinggi hingga sedang. Namun, gempa kali ini tidak memicu tsunami karena tidak menimbulkan deformasi dasar laut yang signifikan.

Wafid mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gerakan tanah atau longsoran, terutama di daerah tebing dan perbukitan, serta memeriksa kondisi bangunan pascagempa.
“Bangunan di wilayah rawan gempa sebaiknya dibangun dengan standar tahan gempa dan memiliki jalur evakuasi yang jelas,” tegasnya.


Langkah Antisipasi Sebelum dan Setelah Gempa

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu siap menghadapi potensi gempa bumi. Berikut beberapa langkah penting yang disarankan:

Sebelum Gempa Terjadi

  • Pastikan struktur bangunan kuat dan sesuai standar bangunan tahan gempa.
  • Ketahui lokasi pintu darurat, tangga evakuasi, serta titik aman di dalam rumah atau tempat kerja.
  • Kencangkan perabotan berat agar tidak mudah roboh saat terjadi guncangan.
  • Siapkan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, senter, radio, makanan kering, dan air bersih.

Saat Gempa Terjadi

  • Lindungi kepala dan tubuh di bawah meja atau perabot kokoh.
  • Hindari berdiri di dekat kaca, lemari, atau benda berat yang bisa jatuh.
  • Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan, tiang listrik, dan pohon besar.
  • Jika di pantai, segera menjauh ke area yang lebih tinggi untuk menghindari potensi tsunami.

Setelah Gempa

  • Keluar dari bangunan secara tertib, hindari penggunaan lift.
  • Periksa kondisi diri dan orang sekitar, serta lakukan pertolongan pertama bila perlu.
  • Hindari bangunan yang retak atau rusak karena masih berisiko runtuh.
  • Tetap pantau informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait.
  • Jangan mudah percaya dengan isu atau berita yang belum terverifikasi.

By admin