Slot Deposit 5000 — PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan kontribusi ke Penerimaan Negara pada tahun 2025 akan mencapai angka yang mengesankan, yakni sekitar 4,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp70 triliun. Angka ini bahkan melampaui target yang sebelumnya ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan.
Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengungkapkan optimisme ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI. “Dengan proyeksi harga emas dan tembaga yang meningkat, setoran ke negara sampai akhir tahun 2025 bisa mencapai 4,1 miliar dolar,” kata Tony, Senin (24/11/2025).
Komposisi Setoran yang Beragam
Lebih detail, Tony menjelaskan bahwa setoran tersebut terdiri dari beberapa komponen utama:
- Pajak perseroan badan
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
- Dividen
- Cicilan pajak perseroan badan
“Pajak penghasilan badan yang harus kami bayarkan berdasarkan hasil di tahun 2024 akan terus kita bayarkan sampai akhir tahun. Inilah yang membuat angka proyeksi melebihi dari RKAB 2025,” jelas Tony.
Kinerja Produksi yang Berbeda Antara Komoditas
Meski optimis dengan setoran ke negara, kinerja produksi dan penjualan dua komoditas utama Freeport menunjukkan hasil yang berbeda. Untuk tembaga, penjualan hingga akhir tahun diproyeksikan hanya mencapai 537 ribu ton atau 70% dari target RKAB sebesar 770 ribu ton.
Sementara untuk emas, produksi hanya menyentuh 33 ton atau 50% dari target yang ditetapkan dalam RKAB sebesar 67 ton di 2025. Meski demikian, kenaikan harga kedua komoditas ini di pasar global mampu mengompensasi ketertinggalan volume produksi, sehingga kontribusi ke negara justru diproyeksikan lebih tinggi dari rencana awal.
Dengan proyeksi ini, Freeport kembali membuktikan perannya sebagai salah satu kontributor signifikan bagi penerimaan negara, sekaligus menunjukkan ketahanan bisnisnya dalam menghadapi dinamika pasar komoditas global.
