Bandar Toto Macau — Universitas Terbuka (UT) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung masyarakat dan mahasiswanya yang terdampak serangkaian bencana hidrometeorologi. Bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya mengganggu kehidupan sosial-ekonomi, tetapi juga mengancam kelangsungan studi.
Merespons hal ini, UT melalui program UT Peduli tidak hanya memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi juga merancang dukungan berkelanjutan. Lembaga pendidikan tinggi ini memahami bahwa penanganan pascabencana harus melampaui fase darurat, dengan kebijakan yang melindungi hak mahasiswa untuk tetap belajar dalam situasi krisis.
Kebijakan Strategis Pembebasan UKT
Sebagai bentuk keprihatinan dan tanggung jawab institusi, UT menetapkan kebijakan strategis berupa pemberian beasiswa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kebijakan yang ditetapkan oleh Rektor UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., ini akan berlaku mulai Semester Ganjil 2025/2026.
Bantuan diberikan dalam bentuk pembebasan UKT selama satu hingga dua semester, dengan durasi disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan dampak bencana yang dialami masing-masing mahasiswa. Kebijakan ini secara langsung meringankan beban finansial keluarga pascabencana dan dirancang untuk meminimalisir risiko putus studi akibat kesulitan ekonomi.
Dampak Langsung dan Jangkauan Bantuan
Kebijakan humanis ini telah menjangkau sebanyak 2.020 mahasiswa UT yang tercatat sebagai penerima manfaat. Langkah konkret ini diharapkan dapat menjadi penopang bagi mahasiswa untuk tetap fokus pada pemulihan diri dan keluarga, tanpa khawatir akan terhentinya proses pendidikan mereka.
Selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Inisiatif UT ini juga selaras dengan komitmen global dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Khususnya, kebijakan pembebasan UKT ini mendukung SDGs 4 tentang Pendidikan Berkualitas yang inklusif dan berkeadilan, serta SDGs 10 tentang Pengurangan Ketimpangan.
Dengan demikian, UT tidak hanya sekadar merespons bencana, tetapi juga memastikan bahwa akses terhadap pendidikan tetap terbuka dan terjaga, bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun. Ini merupakan wujud nyata dari peran pendidikan tinggi sebagai institusi yang berpihak dan berkelanjutan.
