Prediksi HK — Pada Minggu (14/12/2025) yang seharusnya penuh sukacita, Pantai Bondi yang ikonis di Sydney berubah menjadi lokasi tragedi nasional. Sebuah serangan teror yang ditargetkan pada komunitas Yahudi Australia di tengah perayaan Hanukkah menewaskan 12 orang, termasuk satu pelaku, dan melukai 29 orang lainnya. Peristiwa ini bukan hanya insiden kekerasan, tetapi pukulan telak terhadap rasa aman dan semangat multikultural di Australia.

Kengerian di Bawah Cahaya Hanukkah

Serangan terjadi sekitar pukul 18.47 waktu setempat di Archer Park, area hijau di utara Bondi Pavilion, tepat saat acara “Chanukah by the Sea” yang dihadiri ratusan orang sedang berlangsung. Dua pria bersenjata membuka tembakan dari sebuah jembatan yang menghadap langsung ke kerumunan perayaan. Suara tembakan yang awalnya dikira kembang api segera berubah menjadi teriakan panik dan darah di mana-mana.

Seorang saksi mata, Elizabeth Mealey, yang sedang makan malam di restoran Icebergs terdekat, menggambarkan kepanikan massal yang terjadi. “Orang-orang mulai berlarian ke atas pantai. Itu adalah kepanikan,” ujarnya. Dalam video yang beredar, terlihat warga biasa dengan heroik menghadapi pelaku, termasuk seorang pria yang berhasil merebut senjata dari salah satu penyerang, tindakan yang kemudian dipuji oleh Premier New South Wales Chris Minns sebagai tindakan “pahlawan sejati”.

Respons Tegas: Dari Pemerintah hingga Komunitas Global

Otoritas dengan cepat mendeklarasikan insiden ini sebagai aksi terorisme, dengan Komisaris Polisi NSW Mal Lanyon menyoroti waktu kejadian yang bertepatan dengan hari pertama Hanukkah dan ditemukannya perangkat peledak improvisasi (IED) di lokasi. Perdana Menteri Anthony Albanese, dengan suara bergetar, menyampaikan pernyataan yang mengutuk keras “tindakan kejahatan antisemitisme dan terorisme yang telah menghantam jantung bangsa kita”. Dia menegaskan, “Serangan terhadap warga Yahudi Australia adalah serangan terhadap setiap warga Australia”.

Duka dan solidaritas tidak hanya datang dari dalam negeri. Pemimpin dunia, termasuk Raja Charles III yang menyatakan “terkejut dan sedih”, turut menyampaikan belasungkawa. Yang cukup mencolok adalah pernyataan solidaritas dari kelompok Muslim Australia. Australian National Imams Council dan Council of Imams NSW secara tegas mengecam serangan “keji” tersebut dan menyerukan semua warga Australia untuk bersatu menolak kekerasan.

Duka yang Personal: Korban di Balik Statistik

Di balik angka korban, ada cerita-cerita pilu yang menyentuh hati. Salah satu korban tewas adalah Rabbi Eli Schlanger (41 tahun), seorang ayah dari lima anak yang baru saja menyambut kelahiran anak bungsunya bulan Oktober lalu. Keluarganya mengenangnya sebagai pribadi yang penuh cahaya dan kehidupan. Korban lainnya termasuk seorang gadis berusia 12 tahun dan seorang warga negara Israel. Alexander Ryvchin dari Executive Council of Australian Jewry, yang seharusnya menjadi pembicara di acara tersebut, menyatakan, “Kami komunitas yang sangat erat… ini adalah peristiwa yang kami nantikan setiap tahun”.

Lanskap Keamanan dan Tantangan Antisemitisme

Serangan ini terjadi dalam konteks meningkatnya ketegangan dan laporan antisemitisme di Australia pasca konflik di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengkritik pemerintah Australia, yang dianggapnya telah “menuangkan minyak pada api antisemitisme” melalui kebijakannya. Namun, PM Albanese membela respons pemerintahnya dan menegaskan komitmen untuk memberantas kebencian, seraya mengingatkan bahwa tingkat ancaman teror nasional Australia sudah berada di level “Probable” (kemungkinan) selama ini.

Pemerintah Australia sendiri telah mengangkat Jillian Segal sebagai Utusan Khusus untuk Memerangi Antisemitisme pada Juli 2024. Menanggapi serangan ini, Segal menyatakan bahwa “ketakutan terburuk komunitas Yahudi Australia telah menjadi kenyataan” dan menyerukan aksi nyata.

Status WNI dan Imbauan untuk Warga Indonesia

Sampai berita ini ditulis, Kementerian Luar Negeri RI melalui KJRI Sydney menyatakan belum ada informasi resmi yang mengonfirmasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Identitas dan kewarganegaraan korban masih dalam proses identifikasi oleh otoritas Australia. KJRI Sydney terus berkoordinasi intensif dengan pihak berwenang setempat dan mengimbau WNI di wilayah New South Wales untuk:

  1. Tetap meningkatkan kewaspadaan.
  2. Menghindari lokasi kejadian.
  3. Mematuhi seluruh arahan dari otoritas Australia.
  4. Segera menghubungi Hotline KJRI Sydney di +61 434 544 478 jika memerlukan bantuan atau memiliki informasi terkait.

Tragedi Bondi adalah pengingat pilih tentang kerapuhan perdamaian. Namun, di tengah kegelapan, muncul cahaya keberanian warga biasa, respons cepat aparat, dan solidaritas lintas komunitas yang menunjukkan bahwa nilai-nilai persatuan dan kemanusiaan di Australia tetap kokoh. Seperti pesan keluarga Rabbi Schlanger, yang berharap orang-orang dapat “menyebarkan cahaya” melalui tindakan baik, Bondi kini berduka, tetapi tidak sendirian.

By admin